YOK FOLLOW YOK

Kamis, 21 September 2017

(Sajak) Ragu Dibatas Rindu

Kemarin aku menghirup aroma teh hangat, pagi itu sedang hujan. Sementara embun berbaur menjadi genangan.
Aku termenung sambil menatap rintik hujan yang turun membasahi kelopak kamboja, mengingat saat pertama kali kita berkenalan. Segaris senyum muncul perlahan di bibirku.

Drruuaaarrrr!!!
sang langit menghempaskan muaknyanke bumi. terhentilah lamunanku.

"jangan suruh aku pulang jika kau tak sanggup meyakinkan aku"

terdiam..

"aku ragu! sungguh.."

hening...

"disaat aku mencoba bertahan dan kembali belajar untuk melukis, kau perlahan menghapusnya"

senyap..

"rindu, sampaikan padanya bahwa aku ragu. dan sampaikan padanya jangan buatku terlanjur jika aku sudah terbiasa namun dia hanya sementara"

pilu...

"sialan, dia tidak mendengarku.. ah sudahlah. jika memang 'iya' pasti akan 'iya' pula"

sepi...

Ku seduh teh hangat yang sudah mulai dingin, sedingin hatimu yang entah atau mungkin saja menjadikan ku pelampiasan dikala sendu.

-Sa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

gimana komentarmu?