Siapa
yang tak kenal FISIP, Fakultas ‘ngeri’ di UIN Syarif Hidayatullah? Fakultas
yang memiliki bendera merah terang yang melambangkan keberanian dan ketegasan
dalam menyampaikan pendapat?. Fakultas termuda nan keren ini dinaungi pesona
langit biru serta bangunan yang bisa memantulkan cahaya mentari dipagi hari
sitambah dengan suasana kampusnya yang asri, megah dan nyaman, tata letak
bangunan tertata dengan sedemikian rupa membuat siapa saja yang melewatinya
berkata ‘wow’. Hal yang paling ‘wow’ lagi ketika kita memasuki, menjelajahi dan
dapat duduk dibangku kelas fakultas tersebut. Selain keramahan penghuninya,
keindahan “Situ Gintung” juga bisa kita nikmati jika berada digedung fakultas
ini. Ratusan mahasiswa baru masuk FISIP setiap semesternya untuk menimba ilmu
yang kelak akan berguna sebagai bahan pergerakan bangsa ini. Fakultas ini memiliki
dekan bernama bapak Bahtiar Effendi. Aku bangga menjadi anak FISIP karena, “one
direction” yang saat ini FISIP imemiliki
tiga prodi paten yang sangat diminati para bakal calon menteri, anggota dewan,
diplomat, bahkan presiden, tapi tetap mengarahkan mahasiswanya pada satu arah
yaitu hubungan dalam bermasyarakat. diantaranya.
Pertama,
prodi Ilmu Politik. Ya dari namanya saja sudah bisa ditebak bahwa penghuni
prodi ini memiliki intelektual debat yang sangat paten untuk mendukung serta
memejukan pergerakan bangsa dibidang politik tetapi tetap mengintegrasikan
dimensi ilmu didalam naungan panji-panji islam serta keindonesiaannya. Proses
dan tata cara debat serta mengeluarkan pendapat yang baik dan tegas juga
diajarkan pada prodi ini agar lulusan prodi ini diharapkan mampu menguasai
teori dan ilmu kepolitikan, baik didalam maupun luar negeri, agar kelak lulusan
prodi ini menjadi ‘politikers’ bukan ‘politikus’. Menegakan keadilan tanpa
pandang bulu, menaklukan negeri dengan politik bebas aktif jujur adil dan taat
pada Pancasila.
Kedua,
prodi Hubungan Internasional atau International Relationship atau HI. Prodi ini
berisi cikal bakal diplomat bangsa, di prodi ini seluruh mahasiswanya
diharuskan untuk mahir berbahasa asing, kenapa tidak? Tiap hari bergelut
dibidang bahasa asing, seperti bahasa arab, prancis, jerman, dan yang
diharuskan adalah bahasa inggris, berkumpul dengan para diplomat, eksmut dan
duta dari Negara-negara tetangga untuk membahas tentang kerja sama antar bangsa
secara bilateral maupun multirateral yang dapat menguntungkan satu sama
lainnya. Menangani dengan cermat terhadap isu-isu dunia internasional, Berbekal
hubungan luas dengan dunia Islam dan diharapkan dapat memberikan perhatian
lebih pada berbagai persoalan internasional di negara-negara islam. Apalagi
saat konflik Israel-Palestina yang man konflik tersebut merdampak pada hubungan
kerjasama antara Indo-Palestina. Maka dari itu anak HI harus mampu menegakkan
kebenaran di dunia internasional yang dipelajari di FISIP ini.
Ketiga,
prodi Sosiologi. Prodi ini biasanya mengkaji tentang ilmu kemasyarakatan yang
dikembangkan para ahli, khususnya sosial dalam islam. Di prodi ini kita
diajarkan berinteraksi dengan masyarakat luas, mahasiswa yang terlatih untuk
mengadapi persoalan hubungan dalam masyarakat yang memiliki jiwa sosial yang
tinggi dan senang berhadapan langsung dengan lingkungan masyarakat luas,
mengabdi kepada masyarakat untuk mengaplikasikan ilmunya adalah tujuan prodi
ini, diharapkan mampu untuk berinteraksi menjadi dengan kaum sosialis yang juga
bisa mengintegrasikan ke-ilmuan, ke-islaman dan ke-bangsaan tanpa
membeda-bedakan ras, agama dan suku bangsa. Anak sosiologi mudah berbaur dengan
masyarakat, perkataan yang bisa menarik perhatian masyarakat untuk bisa
mengabdi dilingkungan mereka, istilah sekarang yaitu berpandai-pandai. Inilah
prodi yang ku pilih untuk menjadi seorang “future sosiolog”
Selain
tiga prodi di atas FISIP juga memiliki Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM, lalu
Himpunan Mahasiswa Jurusan atau HMJ, dan organisasi-organisasi lain yang isinya
adalah kaum intelektual dari ketiga prodi diatas. Maka dari itu,
Aku
bangga menjadi anak FISIP karena anak FISIP itu, “one idea” selain kompak,
kerja sama yang teratur sangat dibutuhkan dan harus dimiliki sebagai satu tujuan
dalam diri, sehingga kita lebih merasa dekat satu sama lain. Tujuan yang
dicapai untuk tetap mengabdi pada masyarakat sekitar.
Aku bangga menjadi anak FISIP karena
anak FISIP itu, “one family” FISIP itu netral, karena FISIP adalah satu keluarga,
karena FISIP mengenalkan nilai-nilai sosial yang bermanfaat untuk diajarkan
kepada sesamanya baik itu dekat maupun jauh, tanpa membeda-bedakan apa, siapa
dan dari mana asal kita. Sikap toleransi terhadap keadaan majemuk juga
ditunjukkan oleh anak FISIP.
Aku bangga menjadi anak FISIP karena
anak FISIP itu, “one heart”, satu hati yang membuat kita sama, satu hati yang
membuat kita bangga, satu hati yang membuat kita menjadi satu. Karena
bagaimanapun, kebersamaan, kekompakan, kekeluargaan, dan tujuan yang sama
dimulai dari hati.
Aku bangga menjadi anak FISIP karena
anak FISIP itu, “all the same”. Kita semua sama tak ada yang berbeda,
mewujudkan visi dan misi fakultas, berpikir seperti pahlawan, hidup bebas dan
saling menghargai, dan pastinya menjaga nama baik fakultas bersama.
Dengan pelajaran dan pengajaran yang
dimiliki FISIP terciptalah generasi penerus, pergerakan nasional bangsa yang
mangabdi pada masyarakat dalam maupun luar. Terus terang saja FISIP UIN Syarif
Hidayatullah itu memang fakultas palingb’ngeri’ seantero Ciputat, karena
disinilah tonggak kedua pergerakan nasional dimulai. Untuk kualitas dan
kuantitas jangan diragukan, FISIP memiliki tenaga pengajar yang berkompeten
dibidangnya. Harus bangga menjadi anak FISIP, gak modal bacot tapi pikiran yang
luas dan keramahan dalam bermasyarakat. Jadi tunggu apalagi, katakan kalau aku
bangga jadi anak FISIP karena FISIP itu one heart, one family, one idea. FISIP
all the same and never die.
Created
By : Khairatunnisa





Tidak ada komentar:
Posting Komentar
gimana komentarmu?