YOK FOLLOW YOK

Minggu, 27 Oktober 2013

Aku Anak FISIP





            Siapa yang tak kenal FISIP, Fakultas ‘ngeri’ di UIN Syarif Hidayatullah? Fakultas yang memiliki bendera merah terang yang melambangkan keberanian dan ketegasan dalam menyampaikan pendapat?. Fakultas termuda nan keren ini dinaungi pesona langit biru serta bangunan yang bisa memantulkan cahaya mentari dipagi hari sitambah dengan suasana kampusnya yang asri, megah dan nyaman, tata letak bangunan tertata dengan sedemikian rupa membuat siapa saja yang melewatinya berkata ‘wow’. Hal yang paling ‘wow’ lagi ketika kita memasuki, menjelajahi dan dapat duduk dibangku kelas fakultas tersebut. Selain keramahan penghuninya, keindahan “Situ Gintung” juga bisa kita nikmati jika berada digedung fakultas ini. Ratusan mahasiswa baru masuk FISIP setiap semesternya untuk menimba ilmu yang kelak akan berguna sebagai bahan pergerakan bangsa ini. Fakultas ini memiliki dekan bernama bapak Bahtiar Effendi. Aku bangga menjadi anak FISIP karena, “one direction” yang saat ini  FISIP imemiliki tiga prodi paten yang sangat diminati para bakal calon menteri, anggota dewan, diplomat, bahkan presiden, tapi tetap mengarahkan mahasiswanya pada satu arah yaitu hubungan dalam bermasyarakat. diantaranya.

            Pertama, prodi Ilmu Politik. Ya dari namanya saja sudah bisa ditebak bahwa penghuni prodi ini memiliki intelektual debat yang sangat paten untuk mendukung serta memejukan pergerakan bangsa dibidang politik tetapi tetap mengintegrasikan dimensi ilmu didalam naungan panji-panji islam serta keindonesiaannya. Proses dan tata cara debat serta mengeluarkan pendapat yang baik dan tegas juga diajarkan pada prodi ini agar lulusan prodi ini diharapkan mampu menguasai teori dan ilmu kepolitikan, baik didalam maupun luar negeri, agar kelak lulusan prodi ini menjadi ‘politikers’ bukan ‘politikus’. Menegakan keadilan tanpa pandang bulu, menaklukan negeri dengan politik bebas aktif jujur adil dan taat pada Pancasila.

            Kedua, prodi Hubungan Internasional atau International Relationship atau HI. Prodi ini berisi cikal bakal diplomat bangsa, di prodi ini seluruh mahasiswanya diharuskan untuk mahir berbahasa asing, kenapa tidak? Tiap hari bergelut dibidang bahasa asing, seperti bahasa arab, prancis, jerman, dan yang diharuskan adalah bahasa inggris, berkumpul dengan para diplomat, eksmut dan duta dari Negara-negara tetangga untuk membahas tentang kerja sama antar bangsa secara bilateral maupun multirateral yang dapat menguntungkan satu sama lainnya. Menangani dengan cermat terhadap isu-isu dunia internasional, Berbekal hubungan luas dengan dunia Islam dan diharapkan dapat memberikan perhatian lebih pada berbagai persoalan internasional di negara-negara islam. Apalagi saat konflik Israel-Palestina yang man konflik tersebut merdampak pada hubungan kerjasama antara Indo-Palestina. Maka dari itu anak HI harus mampu menegakkan kebenaran di dunia internasional yang dipelajari di FISIP ini.

            Ketiga, prodi Sosiologi. Prodi ini biasanya mengkaji tentang ilmu kemasyarakatan yang dikembangkan para ahli, khususnya sosial dalam islam. Di prodi ini kita diajarkan berinteraksi dengan masyarakat luas, mahasiswa yang terlatih untuk mengadapi persoalan hubungan dalam masyarakat yang memiliki jiwa sosial yang tinggi dan senang berhadapan langsung dengan lingkungan masyarakat luas, mengabdi kepada masyarakat untuk mengaplikasikan ilmunya adalah tujuan prodi ini, diharapkan mampu untuk berinteraksi menjadi dengan kaum sosialis yang juga bisa mengintegrasikan ke-ilmuan, ke-islaman dan ke-bangsaan tanpa membeda-bedakan ras, agama dan suku bangsa. Anak sosiologi mudah berbaur dengan masyarakat, perkataan yang bisa menarik perhatian masyarakat untuk bisa mengabdi dilingkungan mereka, istilah sekarang yaitu berpandai-pandai. Inilah prodi yang ku pilih untuk menjadi seorang “future sosiolog”

            Selain tiga prodi di atas FISIP juga memiliki Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM, lalu Himpunan Mahasiswa Jurusan atau HMJ, dan organisasi-organisasi lain yang isinya adalah kaum intelektual dari ketiga prodi diatas. Maka dari itu,

            Aku bangga menjadi anak FISIP karena anak FISIP itu, “one idea” selain kompak, kerja sama yang teratur sangat dibutuhkan dan harus dimiliki sebagai satu tujuan dalam diri, sehingga kita lebih merasa dekat satu sama lain. Tujuan yang dicapai untuk tetap mengabdi pada masyarakat sekitar.

Aku bangga menjadi anak FISIP karena anak FISIP itu, “one family” FISIP itu netral, karena FISIP adalah satu keluarga, karena FISIP mengenalkan nilai-nilai sosial yang bermanfaat untuk diajarkan kepada sesamanya baik itu dekat maupun jauh, tanpa membeda-bedakan apa, siapa dan dari mana asal kita. Sikap toleransi terhadap keadaan majemuk juga ditunjukkan oleh anak FISIP.

Aku bangga menjadi anak FISIP karena anak FISIP itu, “one heart”, satu hati yang membuat kita sama, satu hati yang membuat kita bangga, satu hati yang membuat kita menjadi satu. Karena bagaimanapun, kebersamaan, kekompakan, kekeluargaan, dan tujuan yang sama dimulai dari hati.

Aku bangga menjadi anak FISIP karena anak FISIP itu, “all the same”. Kita semua sama tak ada yang berbeda, mewujudkan visi dan misi fakultas, berpikir seperti pahlawan, hidup bebas dan saling menghargai, dan pastinya menjaga nama baik fakultas bersama.

Dengan pelajaran dan pengajaran yang dimiliki FISIP terciptalah generasi penerus, pergerakan nasional bangsa yang mangabdi pada masyarakat dalam maupun luar. Terus terang saja FISIP UIN Syarif Hidayatullah itu memang fakultas palingb’ngeri’ seantero Ciputat, karena disinilah tonggak kedua pergerakan nasional dimulai. Untuk kualitas dan kuantitas jangan diragukan, FISIP memiliki tenaga pengajar yang berkompeten dibidangnya. Harus bangga menjadi anak FISIP, gak modal bacot tapi pikiran yang luas dan keramahan dalam bermasyarakat. Jadi tunggu apalagi, katakan kalau aku bangga jadi anak FISIP karena FISIP itu one heart, one family, one idea. FISIP all the same and never die.





Created By : Khairatunnisa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

gimana komentarmu?